feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

Star Sport

Tetap Tampil Kekuatan Maksimal


BANDUNG, TRIBUN - Pelatih Persib Jaya Hartono menandaskan, Persib tetap akan tampil dengan kekuatan maksimal saat dijamu PSM Makassar di Stadion Matoangin, Sabtu (15/11). Penegasan Jaya tersebut dilontarkan dengan absennya beberapa pemain Persib termasuk Tema Mursadat dan Hilton Moreira.


"Selain mereka yang cedera dan sakit, semua pemain dibawa semua ke Makassar. Makanya kita tetap akan menghadapi PSM dengan kekuatan maksimal," kata Jaya kepada Tribun, Rabu (12/11).


Jaya menerangkan Tema ditinggal karena sedang menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Hilton tepaksa tidak dibawa ke Makassar karena pemain asal Brasil ini kesehatannya terganggu. Selain Tema dan Hilton, Persib juga akan meninggalkan Atep dan Waluyo di Bandung. Dua nama terakhir masih dibelit cedera.


"Hilton sebenarnya masih menjalani latihan, tadi (Rabu) pagi. Tapi setelah berlatih, suhunya tiba-tiba naik. Hilton mengalami gejala typus sehingga terpaksa ditinggal," tutur Jaya.


Jadi secara keseluruhan Persib berkekuatan 21 pemain untuk menghadapi PSM. "Saya kira semua pemain punya kualitas yang pantas diandalkan. Jadi tanpa empat pemain yang ditinggal, Persib tetap akan menghadapi PSM dengan kekuatan penuh," tandas Jaya memberi garansi.


Jaya menyebutkan, menghadapi PSM apalagi dengan tekad merebut kemenangan, Persib tidak pantas untuk menganggap enteng PSM. Dengan catatan seperti itu, seperti ditegaskan Jaya, Persib akan tetap tampil dengan menurunkan tim terbaik sekaligus ngotot untuk menumbangkan PSM di kandangnya.


"PSM tetap tim kuat walaupun misalnya mereka tampil tanpa Syamsul Chaerudin atau tim ini tampil tanpa disaksikan pendukungnya. Kita juga tidak boleh memandang enteng PSM karena tim ini sedang dilanda masalah intern karena kalau soal masalah, semua tim punya masalah," tutur Jaya sambil kembali memberi garansi Persib datang ke Makassar untuk merebut kemenangan. (daf)


Pemain yang ditinggal di Bandung:
-Hilton Moreira (sakit)
-Atep (sakit)
-Waluyo (sakit)
-Tema Mursadat (akumulasi kartu)





Jaya Tak Anggap Enteng Deltras


KONDISI Deltras Sidoarjo saat ini tidak semengilap tahun lalu. Jika melihat klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, posisi Deltras berada di papan bawah. Sementara Persib bertengger di papan tengah.

Meski demikian, Pelatih Persib Jaya Hartono tidak mau memandang sebelah mata mantan klub yang pernah ditukanginya dua musim lalu ini. 

"Saya tidak mau melihat kondisi yang dialami Deltras Sidoarjo sekarang sebagai patokan untuk bisa memenangkan pertandingan. Peluang Persib dan Deltras Sidoarjo yang berada di papan bawah sama saja," ujarnya kepada wartawan, Minggu (19/10).

Jika melihat kondisi yang dialami Deltras Sidorajo di awal musin ini, memang terjadi penurunan cukup drastis. Hal itu bisa dilihat dari hasil kurang maksimal yang diraih Firmasyah ddk. sejak LSI 2008/2009 bergulir.

"Memang hasil yang mereka raih di awal musim ini kurang bagus, setelah meraih hasil kurang maksimal di beberapa pertandingan," ungkapnya.

Sebagai bukti tidak menganggap enteng mantan klubnya, Jaya sengaja mengutus asistennya, Yusuf Bahtiar untuk mengintip pertandingan Deltras saat dijamu Pelita Jaya, Senin (13/10). Laporan pertandingan tersebut tentunya akan dijadikan bahan untuk meramu strategi melawan Deltras.

Musim ini, Jaya mengaku tidak terlalu hafal materi tim yang kini ditukangi M. Zein Alhadad tersebut. Pasalnya setelah ditinggalkannya, hanya ada tiga pemain yang masih berbaju Deltras, yaitu Christian Rene Martinez, Bambang S., dan Bakri Umarella. 

"Namun dari tiga pemain tersebut, hanya Rene yang sering menjadi starter. Sedangkan Bambang dan Bakri sering duduk di bangku cadangan," katanya. (oji/"GM")**



4 Pemain Persib Jangan Over


AHMAD YANI, (GM).-
Bagi Jaya Hartono dan empat pemain yang kini berlabuh di Persib Bandung, yaitu Hilton Moreira, Airlangga Sucipto, Hariono, dan Waluyo, pertandingan melawan mantan klubnya, Deltras Sidoarjo, Rabu (22/10) bisa dikatakan sebagai ajang reuni. Meski demikian, Jaya mengingatkan empat pemain Persib yang musim lalu berbaju Deltras Sidoarjo itu untuk bermain normal dan tidak berlebihan.


"Saya ingatkan kepada mereka untuk tampil melawan mantan klubnya dengan menampilkan permainan seadanya tidak dilebih-lebihkan," ujar Jaya kepada wartawan, usai memandu latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Minggu (19/10).

Dijelaskan pelatih yang musim lalu menukangi Deltras ini, sikap dan permainan yang berlebihan akan berdampak negatif terhadap penampilan Persib secara keseluruhan. Bermain secara berlebihan, nantinya akan menimbulkan sikap over dan lupa memikirkan diri sendiri.

"Sikap over ini, yang tidak saya inginkan terjadi dalam pertandingan nanti, yang diperlihatkan pemain Persib yang musim lalu memperkuat Deltras Sidoarjo," katanya.

Jika hal tersebut benar-benar terjadi, lanjutnya, permainan Persib bisa acak-acakan atau tidak karuan. Hal itu tentu akan merusak kesolidan dan koordinasi permainan.

"Kondisi seperti itu akan membuat permainan acak-acakan, sehingga sangat merugikan Persib," katanya.

Sikap over yang dilakukan para pemain saat bertanding melawan mantan klubnya, dalam penilaian Jaya, sering terjadi dalam sebuah pertandingan. Namun akibatnya bukannya positif, melainkan negatif.

"Saya melihat kondisi seperti itu sering terjadi dan saya berharap para pemain Persib tidak terjebak melakukan hal serupa," tambahnya.

Yang harus diperlihatkan eks pemain Deltras adalah motivasi tinggi saat melawan mantan klubnya. Menurut Jaya, motivasi tinggi wajib diperlihatkan. "Motivasi untuk bermain bagus saat berhadapan dengan mantan klub adalah harus dan wajib dilakukan para pemain," tegasnya.

Saat menghadapi Deltras, Jaya meminta para pemain Persib menampilkan permainan kolektif agar bisa meraih hasil maksimal. Karena itu, setiap pemain diharapkan fokus dan berkonsentrasi penuh menghadapi laga melawan Deltras.

"Yang penting kolektivitas bermain, karena hanya dengan itulah Persib bisa meraih hasil maksimal saat menghadapi Deltras nanti," katanya. (B.111)**



Organisasi Pertahanan Persib Dimatangkan


AHMAD YANI, (GM).-Menjelang pertandingan melawan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (22/10), pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono terus mematangkan organisasi pertahanan pasukannya. Pada sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (17/10), Jaya terlihat fokus menggenjot para pemain belakang, terutama trio Maman Abdurahman, Nyeck Nyobe Georges Clement, dan Edi Hafid Murtado.


"Sore ini (kemarin, red), fokus latihan kita memang kepada organisasi dan koordinasi di lini pertahanan. Karena itu, berbagai variasi set piece saya berikan dalam latihan kali ini untuk diantisipasi pemain belakang," kata Jaya usai memimpin sesi latihan sore kemarin.
Berdasarkan pengamatan "GM", pada sesi latihan kemarin, Jaya terlihat semakin matang memasang Edi Hafid sebagai stoper pengganti Nova Arianto yang harus absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning. Dalam latihan set piece itu, Edi Hafid sudah dipasangkan dengan Nyeck di posisi stoper dan Maman yang tampil sebagai libero.


Ketiga pemain belakang Persib itu didampingi dua bek sayap, Gilang Angga Kusumah dan Hari Salisburri yang harus membantu lini pertahanan. Kelima pemain ini harus mengantisipasi berbagai variasi umpan silang, serta tendangan bebas di sekitar areal penalti.
"Tujuannya memang agar para pemain belakang kita bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan serangan lawan, baik itu dari umpan crossing maupun bola-bola mati tendangan bebas," ujar mantan pelatih Deltras ini.


Percaya Edi
Semakin mantapnya Jaya untuk memasang Edi Hafid sebagai starter pada saat menghadapi Deltras nanti diakui secara terbuka oleh Jaya. Ia mengatakan, pemasangan Edi Hafid bukan semata lantaran tidak ada pilihan lain, menyusul cederanya Waluyo, tapi karena ia percaya dengan kapasitasnya.


"Saya percaya dengan kemampuan Edi Hafid. Lagi pula, dia sudah lama bermain di Persib. Soal pematangan dalam sesi latihan kali ini, hanya karena Edi Hafid jarang mendapatkan kesempatan. Buktinya, dia main bagus saat bermain di Semarang melawan PSMS," kata Jaya.
Jaya juga tidak meragukan kalau Edi Hafid bakal tampil grogi pada saat dipercaya menjadi starter untuk pertama kalinya pada musim ini. "Sedikit nervous mungkin. Tapi, saya sudah meminta Maman, sebagai pemain paling belakang (libero, red), untuk terus berkomunikasi dan memompa semangat Edi Hafid. Saya percaya, tidak ada persoalan," kata Jaya.


Kendati fokus latihan lebih ke organisasi pertahanan, namun Jaya juga tetap meminta para pemain depan yang diplotnya bakal dipasang pada saat melawan Deltras, yaitu Rafael Alves Bastos dan Hilton Moriera, untuk tetap serius dalam melakukan duel dengan pemain belakang.
"Dengan begitu, selain organisasi pertahanan bisa didapat, pemain depan juga bisa mengasah kemampuan untuk menerobos lini pertahanan lawan," kata Jaya. (B.82)**




Persib Tidak Akan Dimiliki Indivudu


BANDUNG, TRIBUN - Ketua Harian Persib Edi Siswadi memberi garansi semua aspek legal yang dibutuhkan Persib untuk jadi tim profesional, akan tuntas diurus pada akhir tahun ini. Edi optimistis, sebagai klub profesioanl Persib pada gilirannya akan tumbuh sebagau sebuah perusahaan yang biasa membiayai dirinya sendiri.


“Dengan pengelolaan yang profesional Persib menjadi perusahaan yang akan memberikan keuntungan bagi para pemilik saham,” ujar Edi pada acara launching program Komunitas Pecinta Persib 1933, Rabu (15/10) malam.


Edi menegaskan pihaknya selama ini terus bekerja untuk bisa melahirkan Persib sebagai klub sekaligus perusahaan profesional. Untuk jadi klub profesional, Edi mengatakan Persib harus dikelola bersama secara profesional pula. “Kita bersama-sama akan menciptakan era baru Persib yang profesional. Ini menjadi bukti Persib selama ini tidak dikelola secara angin lalu,” tutur Edi.


Salah satu upaya meredesain Persib ke arah profesionalisme, Edi mengakui yang paling mendesak adalah menata komposisi saham kepemilikan tim Maung Bandung. “Kita belum bagaimana komposisinya nanti. Tapi yang pasti saham Persib tidak akan dimiliki perseorangan. Peran pemerintah daerah (Bandung) tetap dibutuhkan Persib,” urai Edi kepada wartawan.


Edi mengingatkan Persib tidak mungkin lepas dari pemerintah Kota Bandung, alasannya Persib sudah menjadi milik, menjadi roh, dan menjadi jiwa masyarakat Bandung dan bahkan Jawa Barat. “Untuk itu pemerintah Kota Bandung harus memiliki sahan Persib. Tapi itu tadi prosentasenya belum bisa ditentukan,” kata Edi.


Menurut Edi dengan memberikan hak kepemilikan saham Persib kepada pemerintah Kota Bandung, juga sebagai upaya agar Persib tidak dimiliki perseorangan atau individu. “Langkah itu juga agar Persib tidak lepas dari Kota Bandung. Bila dimiliki perseorangan, Persib bisa saja sepertim Persijatim yang pernah pindah ke Solo dan Palembang. Bagaimana seandainya bila Persib dimiliki perseorangan dan dipindahkan ke Papua. Yang kasihan bobotoh harus ke Papua untuk mendukung Persib,” ucap Edi sambil tersenyum. (daf)



Persib Keberatan Jadwal Laga Lawan PSM



Persib Bandung secara resmi mengirimkan surat keberatan atas permintaan PSM Makassar melalui Badan Liga Indonesia (BLI) yang menginginkan agar pertemuan kedua tim pada putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, 26 Oktober mendatang, dilakukan di Bandung terlebih dahulu. Alasan Persib, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan izin keramaian maupun penggunaan stadion yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan.
"Kita bukannya menolak permintaan BLI untuk menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Tapi, sejauh ini kita belum mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait," kata Sekretaris Eksekutif Persib, Edi Djukardi ketika dihubungi "GM", Kamis (9/10).


Berdasarkan jadwal awal yang sudah dirilis BLI, pada putaran pertama ini, sedianya pertemuan PSM dan Persib pada putaran pertama dijadwalkan berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Namun, karena ada proses pemilihan kepala daerah (pilkada) di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu, PSM melalui BLI meminta Persib untuk menjadi tuan rumah lebih dulu.
Dikatakan Edi, setelah permintaan BLI itu dikonsultasikan, manajemen tim ternyata merasa keberatan dan tetap memilih dijamu PSM lebih dulu dan bertindak sebagai tuan rumah pada putaran kedua mendatang sesuai dengan jadwal semula.


Dua partai aman
Sementara itu, pada Kamis (9/10), Badan Pengelola (BP) Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, akhirnya hanya mengizinkan Persib untuk menggunakan stadion tersebut pada saat menjamu Persijap Jepara (Kamis, 30/10) dan Persita Tangerang (Sabtu, 8/11). Sedangkan izin dua laga Persib lainnya, yaitu melawan PSM (Minggu, 26/10) dan Arema Malang (Minggu, 2/11) tidak diberikan karena alasan pemeliharaan stadion.


"Pemeliharaan stadion, terutama rumput, memerlukan waktu yang cukup lama. Kita tidak ingin rumput stadion menjadi cepat rusak karena terus-menerus dipakai pertandingan," ujar Sekretaris BP Stadion Si Jalak Harupat, Ahmad Ruslani di Sekretariat BP Si Jalak Harupat Soreang, Kamis (9/10).


Menurut Ruslani, hanya dua pertandingan yang diizinkan karena terlalu berdekatannya jadwal pertandingan yang satu dengan pertandingan yang lainnya. "Kita sudah sampaikan keputusan ini kepada Panpel Persib Bandung hari ini (kemarin, red)," ungkapnya.
Meskipun demikian, pihaknya masih belum tahu apakah keputusan tersebut bisa diubah atau tidak. Namun yang pasti, katanya, sampai saat ini BP sudah mengambil keputusan seperti itu. "Ya, sementara kita hanya mengeluarkan izin untuk dua pertandingan. Untuk ke depannya seperti apa, saya tidak tahu," katanya.


Dalam kesempatan itu, BP Si Jalak Harupat juga menyarankan kepada Panpel Persib untuk menyediakan layar lebar pada laga berikutnya. Hal ini didasari besarnya animo bobotoh pada pertandingan Persib sebelumnya. "Ini merupakan antisipasi untuk para penonton yang tidak kebagian tiket masuk supaya tidak melakukan hal anarkis dan merusak stadion," ujarnya. (B.82/B.111)**




Di Acara "Berbagi Kasih" Viking Larangan Atribut Disosialisasikan


AHMAD YANI, (GM).-Selain melalui media massa, Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung akan melakukan sosialisasi larangan pemakaian atribut oleh bobotoh pada saat menyaksikan tim kesayangannya bertanding, terutama ketika menjamu PSIS Semarang dan Pelita Jaya Jabar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung 22 dan 25 September mendatang, secara langsung kepada bobotoh.
Menurut Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan, sosialisasi larangan penggunaan atribut Persib secara langsung kepada bobotoh itu akan dilakukan pada acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" yang bakal digelar Viking Persib Fans Club di Kompleks Olahraga Saparua, Sabtu (20/9) ini.
"Kebetulan, Viking sebagai penggagas acara mengundang Panpel Persib dan pihak kepolisian. Karena itu, acara itu akan kita manfaatkan untuk melakukan sosialisasi larangan pemakaian atribut Persib pada saat bobotoh menyaksikan tim kesayangannya bertanding," kata Iwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung.
Dikatakan Iwan, meski pihak kepolisian sudah mengizinkan bobotoh untuk menyaksikan langsung pertandingan Persib, namun mereka masih tetap dalam status terhukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman akibat insiden kerusuhan pada saat Persib menjamu Persija Jakarta, 20 Juli lalu itu adalah larangan bobotoh memakai atribut ke stadion di seluruh Indonesia selama satu tahun.
Berbagi kasih?
Sementara itu, Ketua Viking Persib Fans Club, Heru Joko mengatakan, dalam acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" ini, Viking akan berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu bersama perwakilan pemain Persib.
Dalam daftar acara yang diterima "GM", selain membagikan infak dan sedekah, dalam acara tersebut, anggota Viking, para pemain Persib dan tamu undangan lainnya juga akan mengadakan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu itu. Rangkaian acara itu dimulai pada pukul 15.00 WIB.
Di-sweeping
Sebelumnya, pihak Panpel Pertandingan Persib mengaku gembira setelah permohonan izin penggunaan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung dikabulkan pihak Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kab. Bandung.
Panpel bertekad untuk menyukseskan dua laga melawan PSIS Semarang (Senin, 22/9) dan Pelita Jaya Jabar (Kamis, 25/9). Salah satunya adalah dengan memperketat pengamanan.
"Karena bobotoh Persib masih dalam status terhukum dan karena ini merupakan pertandingan pertama disaksikan penonton setelah insiden kerusuhan lawan Persija, kita akan memberlakukan pengamanan ketat untuk menyukseskan dua pertandingan ini," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (18/9).
Dikatakan Iwan, untuk mengamankan jalannya pertandingan melawan PSIS dan Pelita Jaya, panpel akan melibatkan sedikitnya 800 personel keamanan dari berbagai kesatuan, termasuk tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob Polda Jabar yang jumlah lebih dari 200 personel.
"Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggunaan mercon dan kembang api, kita akan menempatkan regu jihandak di sembilan pintu masuk stadion. Selain harus sudah memegang tiket, mereka juga akan menjalani body recheck (pemeriksaan tubuh, red) oleh tim jihandak itu," kata Iwan. (B.82)**




Bobotoh Siap Serbu Semarang


GURAME, (GM).-Karena jarak tempuh yang relatif lebih dekat, bobotoh Persib Bandung dipastikan bakal menyerbu Semarang untuk mendukung tim kesayangannya saat berhadapan dengan tuan rumah PSMS Medan di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (13/9). Mereka berharap, kehadiran mereka di tempat pertandingan bisa membantu moral para pemain Persib untuk meraih kemenangan tandang pertamanya di Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009.
"Dari informasi yang saya dapatkan, anggota Viking yang akan berangkat secara terorganisasi adalah dari Distrik Cimahi. Mereka akan berangkat dengan menggunakan bus," kata Yana Ewok, salah seorang pentolan Viking Persib Fans Club di Sekretariat Persib, Jln. Gurame Bandung, Kamis (11/9).
Dikatakan Ewok, selain satu bus rombongan anggota Viking dari Distrik Cimahi, sejumlah anggotanya pun sudah banyak yang menyatakan bakal berangkat dengan menggunakan kereta api. "Kami memang tidak secara resmi mengirimkan anggota Viking ke Semarang. Tapi, secara perseorangan, mereka sudah menyatakan siap berangkat, baik dengan menggunakan kereta api maupun kendaraan pribadi," kata Ewok.
Ewok memperkirakan, gelombang bobotoh yang akan berangkat ke Semarang, kemungkinan besar bakal mulai terlihat mulai Jumat (12/9) ini. "Kebanyakan mereka akan berangkat besok (hari ini, red)," katanya.
Sebelumnya, salah seorang pentolan Viking lainnya, Ayi Beutik sempat mengatakan, jarak dari Bandung ke Semarang yang relatif lebih dekat dan bisa dijangkau dengan biaya murah, menjadi penyebab banyaknya bobotoh yang akan berangkat ke Semarang.
"Kalau ke Palembang, bobotoh yang akan berangkat wajib naik pesawat terbang. Tapi kalau ke Semarang, naik kereta odong-odong (ekonomi, red) secara estafet pun bisa dilakukan. Karena itu, saya yakin banyak bobotoh yang berangkat ke Semarang," ujar Beutik di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung. (B.82)**




Robby, "Sudah Saya Ajak Bicara"


LETUPAN persoalan yang mulai terdengar di dalam timnya, menyusul kekalahan 2-4 dari Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, dinilai Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis, sebagai suatu hal yang wajar. Menurutnya, hal itu bisa disebabkan tensi emosi para pemain yang sedang meningkat akibat kekecewaannya terhadap keputusan wasit dan hakim garis pada laga melawan Sriwijaya FC.
"Hal seperti itu (letupan emosi pemain, red) saya kira wajar. Orang yang sedang berpuasa biasanya emosinya cukup tinggi. Apalagi hal itu semakin dipicu oleh keputusan hakim garis saat lawan Sriwijaya yang tidak benar," kata Robby ketika dihubungi "GM" di Semarang, Kamis (11/9).
Kendati demikian, Robby yang kenyang akan intrik dan berbagai persoalan yang muncul di tubuh tim selama hampir 20 tahun membela Persib, setuju kalau persoalan yang diletupkan para pemainnya itu harus dikomunikasikan dengan baik.
"Karena itu, secara pribadi, saya sudah mengajak bicara para pemain yang sempat ngambek itu," kata Robby yang mengakhiri kariernya sebagai pemain bersama Persib pada pertengahan Liga Indonesia (LI) V/1998-1999 ini.
Dengan dikomunikasikan secara langsung dengan pemain, berbagai persoalan yang yang mengganjal dalam diri pemain bisa mencair. (endan suhendra/ "GM")**




Jaya Tolak Komentari Protes Pemain


Jaya Hartono mengaku sudah mengevaluasi kekalahan 2-4 dari Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumsel, Selasa (9/9). Namun pelatih Persib ini menolak berkomentar tentang kisruh intern yang melanda timnya.


Kepada Tribun di lokasi latihan di Stadion Citarum Semarang, Kamis (11/9), Jaya Hartono mengatakan dirinya memilih berkonsentrasi untuk menghadapi PSMS Medan.
Diakui Jaya gelombang pernyataan pemain-pemainnya yang mempertanyakan formasi yang dipilihnya menempatkan pemain bukan pada peran spesialiasinya, bukan tidak penting untuk ditanggapi.
Namun saat ini kata Jaya, mempersiapkan diri untuk menghadapi tim Ayam Kinantan, jauh lebih penting.
"Kami tim pelatih sudah mengevaluasi semua yang terjadi pada pertandingan melawan Sriwijaya. Namun kami lebih banyak mengevaluasi soal teknis," kata Jaya.
Tentang latihan kemarin yang diisi game dan banyak mempraktekkan serangan dari sayap, diakui Jaya sebagai latihan biasa. "Latihan hari ini (Kamis) lebih untuk mengembalikan fisik pemain," elaknya.
Dilihat dari segi teknis, seperti diakui Jaya, kekalahan dari Sriwijaya karena banyak pemainnya yang melakukan kesalahan. Jaya misalnya mencatat pemain-pemain bertahan timnya terlalu sering keluar dari posisinya.
"Lawan Sriwijaya terlalu banyak salah komunikasi. Nova (Arianto) misalnya, sebagai libero dia sering terlalu jauh meninggalkan posnya di lini belakang untuk mengambil lawan. Padahal pada semua pemain belakang, saya instruksikan untuk tidak jauh meninggalkan wilayah permainan di kotak 16," tutur Jaya.
Walau tidak merinci secara gamblang, ketika menghadapi tim asuhan Rahmad Darmawan, Jaya mengakui pemain-pemain tengah dan depan Persib kerap menemukan kebuntuan ketika melakukan serangan.
Berkaitan dengan telah digelar evaluasi pascakekalahan di Palembang, Jaya mengaku mengaku sudah punya strategi untuk diterapkan saat menghadapi PSMS yang sekarang ditukangi pelatih Erick Williams. "Tapi saya tidak akan bicara soal strategi secara rinci," ucap Jaya.
Namun yang pasti, Jaya sudah menyiapkan pemain yang dinilai pas untuk mengisi posisi yang ditinggal Nyeck Nyobe dan Hilton Moreira. Nyeck dan Hilton harus absen karena terkena hukuman akumulasi kartu.
Untuk memainkan peran yang biasa dimainkan Nyeck, Jaya menyebut Maman Abdurahman. Maman yang selama ini kerap jadi cadangan, disebutkan Jaya punya kualitas sama untuk mengawal lini belakang Persib.
Untuk menambal bolong menyusul absennya Hilton, Jaya berharap besar kepada Rafael Alves Bastos. Ironisnya Bastos yang disiapkan Jaya untuk memainkan peran Hilton, hingga hari kemarin belum bergabung dengan rekan-rekannya di Semarang.
"Bastos masih menyelesaikan masalah keluarga. Anaknya sakit. Mudah-mudahan dia segera bergabung," ujar Jaya.




Global TV






Bobotoh Saalam Dunya

Bobotoh di Stadion MU

Bobotoh di England

Bobotoh di Paris 

Bobotoh di Slovakia




Bobotoh di Slovakia






Bobotoh di Wina - Austria






Bobotoh Bule


Bobotoh di Australia





Bobotoh di Dubai


Bobotoh di New South Wales


Bobotoh di Singapore




Bobotoh di Singapore



Bobotoh England



Bobobtoh Oriental



Bobotoh di Dubai










LAGU2 PERSIB

buat fans club kalau pingin dengerin lagu2 persib buka aj site http://www.bobotohpersib.net/mp3-persib/index.php silahkan log in aja dulu

  1. Boys Are Toys - Bersorak
  2. Cherry Bombshell - Biru di Hatiku
  3. Doel Sumbang - Persib
  4. Forgotten - Setan Holigan
  5. Harapan Jaya - Persib
  6. Harapan Jaya - Punggawa Keukeuh
  7. Jeruji - Wasit GOBLOG
  8. Jung Maju Maung Bandung - Kang Ibing
  9. Kang Ibing feat Ansambel Gamelan Kyai Fatahilah - Hariring Persib
  10. Koil - Untuk Kemenangan Kami
  11. Kremlin - Arti Persib
  12. Mobil Derek - Persib Noe Aing
  13. Mocca - Mars Persib
  14. Noin Bullet - Gak Usah Rusuh
  15. Pas Band - Aing Pendukung Persib
  16. PHB - Maung Lautan Api
  17. Purpose - Persibku yang Biru
  18. Rock 'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  19. Rock 'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  20. Rock 'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  21. Rock 'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  22. Rock 'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  23. Rock'n Roll Mafia - Terinjeksi Biru
  24. Savor of Filth - Lawan, Serang, Taklukkan
  25. Sendal Jepit - Jangan Rusak Kotaku
  26. Seurieus - Sihung Maung Bandung
  27. Tataloe Percusion - Pangeran Bulao
  28. The Jokes - Kau Tak Pernah Sendiri
  29. The Milo - Langit Seharusnya Biru
  30. Time Bomb Blues - Persib Hebat
  31. Turtles Jr - Dari Bandung Untuk Persib
  32. Virus - Persib Ataoe Mati




Suara Hati Bobotoh Utk PERSIB BANDUNG



Sedih, bangga, & bahagia bercampur aduk menjadi satu. Perasaan itulah yang dirasakan ketika melihat persib bertanding melawan persik Kediri dimanahan. Semua orang tahu bahwasanya pertandingan ini adalah sebuah pertandingan besar. Jika pun ada kekurangan dari pertandingan ini adalah tidak terdengarnya riuh sorak sorai pendukung kedua belah kubu distadion. Kerugian besar tentunya dialami oleh kubu bobotoh, sudah jatuh tertimpa tangga ! mungkin istilah ini tepat untuk disematkan kepada bobotoh. hukuman satu tahun yang diputuskan BLI sepertinya tidak cukup hingga akhirnya pertandingan pun dilaksanakan jauh diluar jawa barat dan tanpa dukungan supporter. padahal semestinya pertandingan ini dilaksanakan di bandung karena PERSIB mendapat jatah menjadi tuan rumah. tapi kenyataan tidak berjalan beriringan dengan harapan. akhirnya pertandingan pun dilaksanakanjauh diluar jawa barat.


Perjalanan jauh nan melelahkan dari ujung timur jelas terlihat dari wajah – wajah berseragam biru dilapangan. Semua bobotoh tahu bahwa semua laga tandang persib berakhir dengan kekalahan dan tentu saja hal itu membuat semua bobotoh merasa resah. Apalagi tim yang dihadapi adalah sebuah tim dengan materi yang menakutkan yang diisi para bintang.
Masih ada sedikit asa dihati para bobotoh yang merindukan sebuah kemenangan, dan asa itulah yang membuat bobotoh selalu ada untuk persib kapanpun dan dimanapun sekalipun persib saat ini sedang dirundung banyak masalah. Mulai dari kerusuhan para bobotoh hingga statement bapa kapolda yang keukeuh dengan keputusanya tentang ijin pelaksanaan pertandingan PERSIB di kandang. keringat tanpa lelah para punggawa PERSIB yang terus berlari dan berlari tiada henti. Mungkin yang difikirkan para pemain PERSIB adalah bagaimana caranya agar tidak kalah dan pulang dengan tangan hampa. Jika seandainya kita yang berada ditengah – tengah lapangan dengan segala kesulitan yang ada mungkin kita akan memilih menjadi pengecut lalu bersembunyi dibalik argument – argument yang dipublikasikan diberbagai media. Tapi tidak dengan PERSIB. meski rasa lelah mendera, meski hati sedang dalam keadaan terluka, malam ini PERSIB begitu perkasa. Layaknya seorang kesatria yang sedang terluka yang dengan gagahnya bertarung memperjuangan hargadiri dan kehormatan hingga darah penghabisan itulah PERSIB malam ini.

Indah, begitulah hati kecil ini berkata. Sebuah hadiah kemenangan yang diraih dalam situasi yang sulit sangatlah terasa indah. Apalagi kemenangan itu seperti sebuah kerinduan panjang yang didambakan. Kemenangan yang diraih disaat banyak pihak memandang sinis, disaat banyak pihak seperti berkonspirasi hendak melakukan penghianatan untuk menjatuhkan.
Terimakasih PERSIB, terimakasih atas hadiah yang engkau berikan kepada kami. Teriakan sekeras apapun mungkin tidak akan mampu membayar apa yang telah engkau berikan kepada kami. Terimakasih PERSIB.


Didedikasikan untuk PERSIB tercinta :
Maafkan kami yang telah melukaimu Maafkan kami yang tidak dapat menemanimu Atas nama emosi, maafkan semua ketololan kami Ketololan yang membuat dirimu dirundung masalah Ketololan yang membuat mereka tertawa gembira Ketololan yang kami lakukan hingga kamu terluka Maafkan kami PERSIB.


Dari BOBOTOH untuk PERSIB