Star Sport
Di Acara "Berbagi Kasih" Viking Larangan Atribut Disosialisasikan
Diposting oleh
bobotohjakarta
AHMAD YANI, (GM).-Selain melalui media massa, Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persib Bandung akan melakukan sosialisasi larangan pemakaian atribut oleh bobotoh pada saat menyaksikan tim kesayangannya bertanding, terutama ketika menjamu PSIS Semarang dan Pelita Jaya Jabar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung 22 dan 25 September mendatang, secara langsung kepada bobotoh.
Menurut Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan, sosialisasi larangan penggunaan atribut Persib secara langsung kepada bobotoh itu akan dilakukan pada acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" yang bakal digelar Viking Persib Fans Club di Kompleks Olahraga Saparua, Sabtu (20/9) ini.
"Kebetulan, Viking sebagai penggagas acara mengundang Panpel Persib dan pihak kepolisian. Karena itu, acara itu akan kita manfaatkan untuk melakukan sosialisasi larangan pemakaian atribut Persib pada saat bobotoh menyaksikan tim kesayangannya bertanding," kata Iwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung.
Dikatakan Iwan, meski pihak kepolisian sudah mengizinkan bobotoh untuk menyaksikan langsung pertandingan Persib, namun mereka masih tetap dalam status terhukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman akibat insiden kerusuhan pada saat Persib menjamu Persija Jakarta, 20 Juli lalu itu adalah larangan bobotoh memakai atribut ke stadion di seluruh Indonesia selama satu tahun.
Berbagi kasih?
Sementara itu, Ketua Viking Persib Fans Club, Heru Joko mengatakan, dalam acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" ini, Viking akan berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu bersama perwakilan pemain Persib.
Dalam daftar acara yang diterima "GM", selain membagikan infak dan sedekah, dalam acara tersebut, anggota Viking, para pemain Persib dan tamu undangan lainnya juga akan mengadakan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu itu. Rangkaian acara itu dimulai pada pukul 15.00 WIB.
Di-sweeping
Sebelumnya, pihak Panpel Pertandingan Persib mengaku gembira setelah permohonan izin penggunaan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung dikabulkan pihak Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kab. Bandung.
Panpel bertekad untuk menyukseskan dua laga melawan PSIS Semarang (Senin, 22/9) dan Pelita Jaya Jabar (Kamis, 25/9). Salah satunya adalah dengan memperketat pengamanan.
"Karena bobotoh Persib masih dalam status terhukum dan karena ini merupakan pertandingan pertama disaksikan penonton setelah insiden kerusuhan lawan Persija, kita akan memberlakukan pengamanan ketat untuk menyukseskan dua pertandingan ini," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (18/9).
Dikatakan Iwan, untuk mengamankan jalannya pertandingan melawan PSIS dan Pelita Jaya, panpel akan melibatkan sedikitnya 800 personel keamanan dari berbagai kesatuan, termasuk tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob Polda Jabar yang jumlah lebih dari 200 personel.
"Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggunaan mercon dan kembang api, kita akan menempatkan regu jihandak di sembilan pintu masuk stadion. Selain harus sudah memegang tiket, mereka juga akan menjalani body recheck (pemeriksaan tubuh, red) oleh tim jihandak itu," kata Iwan. (B.82)**
Menurut Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan, sosialisasi larangan penggunaan atribut Persib secara langsung kepada bobotoh itu akan dilakukan pada acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" yang bakal digelar Viking Persib Fans Club di Kompleks Olahraga Saparua, Sabtu (20/9) ini.
"Kebetulan, Viking sebagai penggagas acara mengundang Panpel Persib dan pihak kepolisian. Karena itu, acara itu akan kita manfaatkan untuk melakukan sosialisasi larangan pemakaian atribut Persib pada saat bobotoh menyaksikan tim kesayangannya bertanding," kata Iwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung.
Dikatakan Iwan, meski pihak kepolisian sudah mengizinkan bobotoh untuk menyaksikan langsung pertandingan Persib, namun mereka masih tetap dalam status terhukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman akibat insiden kerusuhan pada saat Persib menjamu Persija Jakarta, 20 Juli lalu itu adalah larangan bobotoh memakai atribut ke stadion di seluruh Indonesia selama satu tahun.
Berbagi kasih?
Sementara itu, Ketua Viking Persib Fans Club, Heru Joko mengatakan, dalam acara "Berbagi Kasih di Bulan Ramadan" ini, Viking akan berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu bersama perwakilan pemain Persib.
Dalam daftar acara yang diterima "GM", selain membagikan infak dan sedekah, dalam acara tersebut, anggota Viking, para pemain Persib dan tamu undangan lainnya juga akan mengadakan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu itu. Rangkaian acara itu dimulai pada pukul 15.00 WIB.
Di-sweeping
Sebelumnya, pihak Panpel Pertandingan Persib mengaku gembira setelah permohonan izin penggunaan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung dikabulkan pihak Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kab. Bandung.
Panpel bertekad untuk menyukseskan dua laga melawan PSIS Semarang (Senin, 22/9) dan Pelita Jaya Jabar (Kamis, 25/9). Salah satunya adalah dengan memperketat pengamanan.
"Karena bobotoh Persib masih dalam status terhukum dan karena ini merupakan pertandingan pertama disaksikan penonton setelah insiden kerusuhan lawan Persija, kita akan memberlakukan pengamanan ketat untuk menyukseskan dua pertandingan ini," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (18/9).
Dikatakan Iwan, untuk mengamankan jalannya pertandingan melawan PSIS dan Pelita Jaya, panpel akan melibatkan sedikitnya 800 personel keamanan dari berbagai kesatuan, termasuk tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob Polda Jabar yang jumlah lebih dari 200 personel.
"Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggunaan mercon dan kembang api, kita akan menempatkan regu jihandak di sembilan pintu masuk stadion. Selain harus sudah memegang tiket, mereka juga akan menjalani body recheck (pemeriksaan tubuh, red) oleh tim jihandak itu," kata Iwan. (B.82)**
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar